Rabu, 24 September 2008

Sebuah Puisi Serangkai Janji

Kemarin dulu
Aku tidak sempat mengirimkan
Sebuah puisi dan serangkai janji
Lalu kau menyepi diri

Semalam
Puisi itu tiba-tiba hilang
Di timbunan fail-fail dan buku-buku
Janjiku hilang
Dalam kesempitan waktu

Hari ini
Akan ku coba coretkan
Sebuah puisi baru untukmu
Dalam gelora rasa bersalahku

Barangkali esok
Ilham datang mengetuk pintu hati
Pasti engkau tidak lagi sendiri
Dengan kehadiran puisi bicara hati

Atau lusa, aku berjanji
Akan buatkan sebuah puisi
Seperti yang kau ingini

Atau paling ku benci
Sebuah puisi tinggal serangkai janji
Dan antara kita saling tak mengerti

Tidak ada komentar: